Posts Tagged ‘karma’
- In: Mind | Reality
- 7 Comments
“Semakin aku tahu mengenai manusia, semakin aku mencintai anjingku”
Sebenarnya itu adalah bentuk sarkasme yang cukup pedas bagi kita sendiri sebagai manusia, tetapi kata-kata tersebut juga dibentuk oleh manusia sendiri. Dan kemarin saya merasakan bahwa ada benarnya kata-kata tersebut. Saya tidak sedang membicarakan kekejian manusia seperti dalam peperangan, atau korupsi yang dilakukan oleh oknum-oknum yang menyengsarakan masyarakat golongan lainnya.
Saya sedang membicarakan tetangga saya, bukan tetangga sebelah rumah saya persisnya, tetapi berbeda blok. Kejadiannya diawali pagi hari ketika saya hendak mengeluarkan anjing saya untuk bermain di taman seperti biasa, saya mendengar suara anjing menggonggong terus menerus. Dari gonggongannya bukan gonggongan marah seperti anjing yang menjaga tuannya, tetapi gonggongan menyayat hati seolah-olah dia memanggil teman-temannya meminta bantuan.
Awalnya saya masih mengacuhkannya, lalu ketika pacar saya hendak pergi ke toko dari rumah saya, dia menelepon saya dan meminta saya keluar. Saya keluar dan menghampiri pacar saya yang memandangi seekor anjing dengan wajah sedih. Saya melihat seekor anjing kampung yang tergeletak di tengah jalan, tampangnya terlihat sangat letih, memelas dan menahan sakit yang teramat sangat. Ketika saya perhatikan, kaki belakangnya penuh dengan luka yang tertutup debu dan tanah. Bau busuk menyengat dan terlihat dia kencing di tempat… Dia lumpuh…
Saya menyuruh pacar saya sebaiknya pergi karena saya tidak mau dia terlalu bersedih kalau melihat terlalu lama, saya bilang saya akan mencoba menanganinya. Saya lalu masuk mencari betadine tetapi tidak ada, lalu saya membawakan dog food yang biasa dimakan oleh anjing saya. Saya letakan di atas kertas dan mendekatkannya, anjing itu menggeram sebentar… pasti karena sakit, anjing tersebut jadi sangat protektif… saya coba menenangkannya dan meletakan dog food itu di dekatnya… lalu dia makan dengan lahapnya dengan posisi kepala miring… lalu saya memberinya air minum yang diletakan dalam toples kue kering, anjing itu langsung meminumnya sampai habis… nampaknya dia sangat kehausan…
Saya mencoba berbicara dengan beberapa tetangga lainnya yang tepat berada didepan anjing itu dan sedang mencuci mobil… katanya anjing itu sudah tergeletak sejak malam hari… saya tahu siapa pemilik anjing itu, pemiliknya tinggal di rumah bagian hook satu blok setelah rumah saya, lalu saya mencoba ke sana. Saya bertemu dengan 2 orang pembantu karena katanya majikannya masih tidur… saya berbicara dengan mereka dan menjelaskan keadaannya dan meminta mereka menyampaikan ke majikannya bahwa mereka harus ada rasa tanggung jawab terhadap anjing mereka… meski saya pesimis karena merekapun mengatakan ibunya tidak peduli dengan anjing itu…
Saya pulang ke rumah dan mencoba menelepon dokter hewan, untungnya dokter hewan tersebut bersedia datang meski baru siang hari jadwal kunjungannya. Siang hari dokterpun datang, lalu dia membersihkan anjing tersebut di dekat rumah saya dengan air dan lap yang saya berikan, setelah di periksa dan diberi obat semprot, dokter itu mengatakan bahwa anjing tersebut sudah tertabrak beberapa hari, lukanya sudah mulai membusuk karena tidak dirawat dan terkena hujan, panas, debu dan tanah. Anjing tersebut harus di periksa rongten X-Ray untuk mengetahui tulang mana yang patah karena kemungkinan tulang punggung bagian belakangnya yang patah, baru setelah itu bisa dilakukan operasi pemasangan pen. Sayangnya di klinik tidak ada alat-alat dan harus dibawa ke RS hewan di Ragunan dan harus ditunggui oleh pemiliknya.
Saya meminta dokter itu untuk mengurus semuanya dan saya akan menanggung biayanya, sayangnya dokter tersebut tidak bisa karena dia tidak ada petugas pengantarnya juga dan memang harus didampingi yang punya untuk administrasi jika diperlukan rawat inap. Akhirnya kami mencoba ke rumah tuannya lagi bersama-sama, tetapi kali ini tidak bertemu lagi, mereka sedang pergi jalan-jalan. Akhirnya saya menitipkan pesan ke tetangga sebelah mereka, tetangga sebelah mereka juga mengatakan hal yang sama… tuannya tidak peduli, mereka sampai membuatkan rumah dari kardus beratapkan plastik di seberang rumahnya agar anjing itu tidak kepanasan dan kehujanan… tuannya sendiri tidak peduli… Saya menghela napas panjang… kesal sekali rasanya… Lalu setelah pamit saya pergi, kami meletakan anjing tersebut di rumah kardus depan tuannya lagi… oh ya saya sengaja menitipkan bon biaya pemanggilan dan perawatan sementara dokter hewan tersebut dan berpesan kepada tetanggannya bahwa saya tidak meminta ganti rugi untuk hal tersebut, saya hanya ingin mereka peduli dengan anjingnya… berharap mereka sadar…
Saya benar-benar kesal hari itu, saya memperhatikan rumah tuannya… rumah di hook luas, 2 tingkat, 2 pembantu, 1 mobil Yaris… saya rasa mereka bukan orang susah yang tidak ada uang untuk membiayai perawatan anjing tersebut yang paling hanya menghabiskan sekitar beberapa ratus ribu saja… mereka memang hanya tidak punya HATI dan PERASAAN… bagaimana mungkin mereka tega membiarkan anjingnya begitu saja?… apakah mereka berharap anjing itu akan mati dengan sendirinya?… kenapa tidak di suntik mati saja sekalian agar tidak menderita?…
Saya membayangkan bagaimana jika menjadi anjing tersebut?… yang tadinya bisa berlari-lari dan itu adalah salah satu kesenangan seekor anjing, kemudian menjadi lumpuh dan terseok-seok dan sakit… kemudian yang lebih menyakitkan tuannya sendiri tidak mempedulikannya… tetapi saya yakin kalau nanti anjing itu sembuh, dia tidak akan mendendam dengan tuannya… dia masih akan setia dengan tuannya… bukan karena dia bodoh, tetapi karena dia seekor anjing… seekor anjing akan setia dengan tuannya tidak peduli tuannya jahat kepadanya…
Jadi anda setuju dengan “The more I know about human, the more I love my dog” ?
ps : saya percaya dengan karma termasuk dengan binatang dan mahluk hidup lainnya, jadi berbuat baiklah terhadap mereka juga…
TheySaid