The Orange Network

Career or Business?

Posted on: September 26, 2007

Pikiran seperti judul diatas, selalu muncul dan pergi terus menerus, saya yakin anda juga mengalaminya, entah itu yang baru akan memulai “hidup” alias baru lulus dari bangku pendidikan, atau yang sedang “mendaki” karir atau malah yang sudah di puncak karir…

Buat saya, pikiran tersebut biasanya muncul saat sedang “jenuh” di pekerjaan dan kebetulan ada ide/peluang bisnis. Meski biasanya hanya sekilas lewat, tetapi saya pernah meninggalkan pekerjaan saya demi mengelola bisnis sendiri satu kali, dimana saat itu adalah masa-masa saya akan di promote dalam waktu dekat, dan tentunya akan cukup masuk ke wilayah comfort zone. Meski akhirnya bisnis sendiri belum berhasil, tetapi keputusan saya waktu itu tepat.

MoneyUntuk anda yang mungkin juga sedang/pernah mengalami hal serupa, bisa di sharing pengalamannya disini ke sesama. Buat saya karir atau bisnis sama-sama menjanjikan, kadang ada yang bilang “ah kerja sama orang mulu, kapan kayanya?” well in a fact, saya punya banyak teman yang karirnya “wow” dan dia hidup dengan “sejahtera” dibanding orang yang mengatakan seperti itu. Dan sebaliknya para karyawan ada yang berkata “lu seh enak sudah ada bisnis sendiri, jadi bos…” dan memang benar, banyak pengusaha atau para pemain bisnis yang sangat sukses.

Pertimbangan saya dan mungkin anda biasanya ketika pikiran seperti itu muncul adalah :

Saya akan tetap di karir jika :

  • Saya belum menemukan formula bisnis yang ampuh, membuat, menemukan, meniru apapun formula bisnis, jika ingin sukses maka formula bisnisnya harus benar-benar mempunyai basic concept yang kuat, meski sembari jalan kita juga pasti akan menyempurnakannya. Seperti misalnya saya tidak suka berbisnis misalnya membuka restoran chinese food, jika di lingkungan saya sudah ada beberapa/banyak bisnis tersebut.
  • Saya belum yakin bisa mengeksekusinya dengan baik dari segala hal, baik team, materi, tenaga, waktu dan pikiran.
  • Saya tidak paham sama sekali secara skill dan pengetahuan tentang bisnis itu, misalnya saya tidak akan membuka bisnis jasa pengiriman export/import barang, karena saya tidak paham, membutuhkan waktu lama untuk mempelajarinya, susah untuk dipelajari, dsb.
  • Saya belum ada rencana backup jika bisnis saya gagal, ketika tahun lalu saya menceburkan diri ke bisnis dot com, saya ada rencana backup jika bisnis saya gagal, dan memang saya masih “baik2” saja sampai sekarang, malah saya merasa semakin baik. 🙂 Rencana backup itu banyak hal, dari urusan backup financial, backup karir, backup bisnis, backup dukungan keluarga, dsb.
  • Karir saya “sangat” cemerlang seperti beberapa teman saya, tentu saja untuk orang seperti saya, yang masih berjuang mendapatkan kebebasan finansial, inti dari bisnis ataupun karir adalah mendapatkan kebebasan finansial itu sendiri (top priority right?) jadi jika hal itu sudah tercapai, baru kita bisa memulai prioritas yang lain. (bagaimana dengan anda?)

Dan sebaliknya saya akan memutuskan terjun di bisnis sendiri jika :

  • Saya mempunyai formula bisnis yang ampuh.
  • Saya mempunyai team, materi, tenaga, waktu dan pikiran yang sangat siap dan mantap.
  • Saya paham A to Z bisnis tersebut.
  • Saya sudah ada backup plan.
  • Karir saya mentok, dalam arti pemasukan yang dihasilkan tidak bisa memenuhi kebutuhan basic saya dan juga hal-hal lain.

Mungkin ada yang berpikir manusia kan ga pernah puas, mana ada kata cukup buat penghasilan? (seperti kata teman2 saya) buat saya itu benar, tetapi tentunya ada standard minimal yang harus dipenuhi, itu yang menjadi acuan saya, bukan standard maximalnya. Seperti misalnya saya akan menghitung berapa seh minimal biaya hidup saya, mungkin dengan pasangan jika menikah nanti, berapa yang bisa saya dapat dari karir, berapa yang bisa saya sisihkan untuk masa depan lainnya, jika dirasa sangat lama atau malah kurang, itu artinya kita harus menemukan jalan yang lebih baik.

Jangan khawatir disebut maruk oleh orang lain, selama anda tidak merugikan mereka, kenapa harus pusing, jika anda bisa lebih baik dalam beberapa atau segala hal, kenapa tidak? Daripada anda naif, tetapi tidak menikmati hidup karena selalu mengkomplain keadaan, kenapa anda tidak mengubah keadaan? 🙂

Good luck to pursuit your own happiness, see u at the top!

>>>
“Andy OrangeMood is Online Advertising Consultant & Motivational Blogger”

6 Responses to "Career or Business?"

bedanya apa?

Bisnis sendir yang menjadi karir 🙂

contohnya ya bisnis jualan pulsaku yang udah aku geluti ampir 1 thn lbh ini kyknya jd sort of my career deeh. Beside other personal small businesses yg jadi karir, soalnya Yaya kan work from home mas 🙂

Enaknya kalo berkarir itu setiap bulan mendapatkan gaji secara pasti, nah itu yg bikin kecanduan.
Tapi konon, kalo berbisnis itu pusingnya 2 kali lipat, soalnya selain mikirin diri sendiri, juga mikirin anak buah (kalau ada) 🙂

@Patrick…
perbedaan utamanya adalah
karir = bekerja pada orang lain.
Bisnis = bekerja untuk diri sendiri.

@Yaya…
that’s call your own business… good for you. 🙂

@Jie…
You right, sometimes people think take care own business is more easy, relax, etc. the fact is you will be work 24/7/365 … 🙂

Memang susah untuk mulai membangun bisnis sendiri, apalagi jika kita sudah berada dalam “comfort zone”, bekerja di perusahaan yg bonafid, gaji tinggi, jenjang karir ok dan tidak pernah menghadapi resiko investasi yang besar.

Saya setuju dengn bro orangeMood mengenai consideration ketika memutuskan membuka bisnis, salah satunya back up financial. “Standard” orang biasanya decide to build own company setelah umur 35 an, setelah matang secara finansial at least ketika bisnisnya collapse atau stagnant dia punya emergency fund. saya termasuk dlm kategori ini 🙂

Saya selalu angkat topi untuk orang-orang yang berani berwirausaha….karena jelas risikonya lebih besar.

Atau mungkin saya nggak pede? Teman saya, justru makin berhasil setelah keluar dari perusahaan dan mulai berbisnis. Tapi seperti tulisan Andi, dia udah berkarir cukup lama, pada posisi manager, dan akan dapat ambil uang pensiun umur 50 an (jadi kalau ada apa-apa, ada back up finansial yang cukup)…. mulai berbisnis sekitar umur 44 tahun.

Leave a reply to AdhiRock Cancel reply

OrangeCategory

OrangePhotos